a reflection of "human" memories..

Jurusan IPA, IPS, dan BAHASA.

Pengalaman Pribadi

Nah, sekarang waktunya liburan nih bagi adek” kelas yg baru aja terima raport… apalagi buat yang kelas 10 naik ke kelas 11… pasti bertanya-tanya “Masuk mana yaa, semoga saja IPA” , bahkan ada yag “semoga saja aku masuk IPS rekk”. Mereka Berhak memilih, karena ini adalah Negara demokrasi.. betuul?? ….salah ! ini Negara Indonesia… sistemnya yang Demokrasi 😀

Oke lanjut, IPA memang lebih difavoritkan oleh seluruh siswa.. (kecuali siswa IPS/Bahasa). Dan itu menurut saya udah jadi pikiran mainstream anak muda jaman sekarang. Ingat, nggak selamanya anak IPA itu adalah anak yang jagoan dalam akademik. Anak IPS pun bisa member bukti, bahwa IPS bukan jurusan sembarangan, begitu juga bahasa.
Kita ulas, ketiga jurusan tersebut melalui kacamata saya.
Yak, IPA jurusan favorit saat ini… banyak anak kalau missal nggak masuk ke jurusan ini serasa kiamat sudah dekat. Hujan tangis saat rapotan udah biasa, ada test lanjutan masuk ke jurusan ini. Itu biasa, sikap dari anaknya udah kelihatan. Nggak mau mensyukuri apa yang mereka dapatkan saat rapotan.
Alasan mereka masuk ke IPA pun beragam, mulai dari yang inisiatif sendiri, sampai ada yang dipaksa sama orangtua mereka. Katanya kalo nggak masuk IPA mau jadi apa kamu nanti?? Well kayaknya jurusan IPS sama BAHASA juga bakal dapet kerja kok. Tinggal pinter” anaknya aja mau giat apa enggak dalam berusaha. Kekhawatiran ini pun beragam, ada yg sampai kalo misal anaknya nggak masuk ke IPA dimarahin habis”an.. well ini nggak mendidik banget.
Kita lihat perbedaan pelajaran yang diajarkan di bidang”nya. IPA, adalah ilmu yang pasti. Apapun kejadiannya, itulah rumusnya ngga bisa diganggu gugat. 1+1 ya hasilnya 2. Di IPS ada juga yang seperti itu, Ekonomi dan Akuntansi, tapi selebihnya, Pelajaran”nya pun mengikuti perkembangan jaman, dan lebih berfikir global. Toh missal ada orantua yang menuntut anaknya untuk masuk IPA lebih gampang nyari kerjaan, itu adalah kesalahan besar. Malahan, IPS / SMK / STM malah berpeluang besar mendapatkan pekerjaan, tanpa harus membawa map berisi lamaran pekerjaan. Mereka bisa berwirausaha.
Dan, menurut saya, anak IPA lebih menghabiskan waktunya untuk belajar dirumah, menghafal rumus dan bergaul hanya dengan sahabat” dekatnya saja. Well, sekarang itu terbukti anak IPA lebih bnyak memilih jurusan IPS diwaktu kuliahnya, begitu tidak mensyukurinya mereka. Astaghfirullah. Sekarang kita lihat, anak IPS mempunyai waktu bergaul yang lebih, dan saya rasa ini adil… karena IPS adalah ilmu social yang berkembang di masyarakat, dan saya yakin, anak IPS bergaulnya nggak Cuma sama sahabat”nya. Mereka bisa hidup dimanapun dia berada, tanpa harus takut nggak ada temen? Yes, Social is everywhere (asli ini ngawur).
Dan, saya lanjutkan untuk jalur memasuki PTN, IPA lebih banyak jalur yang bisa mereka tempuh untuk masuk ke setiap PTN, dan IPS pun lebih sedikit, apalagi BAHASA. Tapi kembali lagi, IPA bisa masuk kemana saja dia mau, IPA, IPS atau BAHASA ketia kuliah. Well, dengan kata lain, IPA harus memulainya lagi dari NOL kalau dia kuliah masuk ke dalam Jurusan IPS/BAHASA, dan kejadian ini sudah bnyak banget buktinya. Well, sebaliknya, IPS dan Bahasa apakah bisa masuk kuliah ke jurusan IPA? Jawabannya bisa, dengan kata lain, harus kembali mempelajari dari NOL pelajaran IPA. Dan anak IPS hanya segelintir saja yang melakukan ini. Karena apa?? Itu menurut saya hanya membuang semua apa yang sudah kita dapat di sekolah.
Dari tadi saya bahas ttg IPA sama IPS doang ya… BAHASA seharusnya nggak usah berkecil hati, bahasa adalah jurusan yang luar biasa disbanding IPA dan IPS, ya meskipun saya anak IPS, saya nggak akan menjelek”an bahasa… memang kita senasib, bnyak yang bilag kita (Bhasa dan IPS) adalah anak buangan, anak nakal, anak yang nggak tau aturan. Kita terima saja, toh juga bnyak anak IPA yang lebih nggak tau aturan. Kembali, bahasa adalah jurusan yang sangat luar biasa pentingnya. Yang pertama, bahasa adalah alatbantu komunikasi kita sehari” untung” kalo kita jadi guide, bahasa itu penting banget dari pada IPA. Yang kedua, bahasa nggak pusing” mempelajari batu jatuh, ngitung pajak.. mereka hanya mempelajari bagaimana ngomong yang bener. Dan yang ketiga, anak yang ngambil jurusan bahasa adalah anak yang anti-mainstream, dan ini bagus.

Kesimpulannya, ALAM dan SOSIAL nggak bakal ada kalau BAHASA tidak ikut andil didalamnya 🙂

Mohon maaf jika ada salah” kata.. thanks

SOURCE: Muhammad Wildan Taufiqul Hafidz

One response

  1. Reblogged this on mdwisaputro and commented:
    Pusing dengan jurusan

    September 2, 2012 at 1:38 am

Leave a reply to mdwisaputro Cancel reply